Turki, salah satu negara tertua di dunia ini memang terkenal akan kekayaan peradaban masa lampaunya yang terlihat pada beragam bangunan-bangunannya. Salah satunya adalah Sultanhani Caravanserai yang merupakan sebuah caravanserai atau rumah persinggahan/penginapan di Turki yang sangat terkenal pada masa Kesultanan Ottoman. Lokasinya yang berada di kota Aksaray, bangunan yang pada masanya disebut sebagai “hotel gratis” ini merupakan salah satu persinggahan penting bagi para pedagang yang melintasi Jalur Sutera (Silk Road) melalui Anatolia. Dari struktur bangunannya, pada masanya caravanserai ini boleh dikatakan sebagai bangunan yang tergolong mewah yang terlihat dari batu pualam khas Anatolia yang cukup mendominasi interior bangunan yang didesain oleh arsitek ternama asal Syira bernama Muhammad Ibnu Khalwan Al-Dimanshqi atas prakarsa dari Sultan Aladdin Keykubat I sekitar tahun 1228 -1229.
Berfungsi sebagai akomodasi yang aman dan nyaman dengan layanan penginapan dan konsumsi makanan & minuman secara gratis bagi para pedagang yang singgah, para pedagang baik dari Eropa maupun Asia konon beristirahat, melakukan pertemuan hingga melakukan transaksi jual-beli di tempat ini. Lokasinya yang terletak di rute utama Jalur Sutera antara Xi'an di Tiongkok dengan Istanbul di Turki tepatnya daerah Konya sebelum berlanjut ke Cappadocia, pada masanya Caravanserai ini dianggap seperti hotel berbintang yang terletak di pusat bisnis yang ramai dan terkenal.
Dengan luasnya yang mencapai 4.800 meter persegi, kemegahannya tampak pada pintu masuk utama dan sebuah halaman utama yang dikelilingi banyak kamar yang dahulunya ditempati oleh para pedagang yang singgah. Kemudian, melengkapi ciri khasnya sebagai bangunan yang sangat kental dengan kebudayaan Turki, di dekatnya terselip sebuah masjid kecil bergaya Turki Seljuk dan dua pemandian Turki yang juga terlihat cukup besar.
Mengingat para pedagang baik dari Eropa maupun Asia menggunakan hewan tunggangan, seperti kuda, keledai atau unta sebagai transportasinya, Caravanserai juga memiliki bangunan kedua dengan ukuran yang lebih kecil dan beratapkan sebuah kubah. Pada bagian dalamnya yang tampak seperti sebuah kandang, di sinilah hewan-hewan seperti kuda, keledai, dan unta dititipkan para pedagang yang kemudian dirawat oleh para staf Caravanserai sampai pedagang keluar dari persinggahannya untuk melanjutkan perjalanan. Lebih dari pelayanan hotel berbintang saat ini, sejumlah warga lokal juga menyebut bahwa pada masanya, para staf Caravanserai juga sangat sigap melakukan perbaikan pada tunggangan para pedagang dengan bengkel berserta fasilitas perkakas yang tersedia. Kini bangunan ini bertransformasi menjadi museum tentang perdagangan dan komoditasnya dari Jalur Sutera yang dikelola dengan baik oleh pemerintah Turki.
Selain Sultanhani Caravanserai, masih banyak spot-spot di Turki yang menampilkan beragam peradaban masa lalu yang populer di Turki. Mari rencanakan liburan Anda bersama keluarga dan kerabat dalam program BEST DEAL AMAZING TURKIYE & MT. ERCIYES bersama WITA TOUR, Sahabat Perjalanan Anda!
Comments